Welcome

Gooners and Goonerette.

Rabu, 29 Februari 2012

Mengenang Highbury "Ashburton Grove"


Highbury, kandang Arsenal sebelum Ashburton Grove, masih banyak kita yang merindukan stadion ini. Semoga sejarah Highbury ini bisa menghibur, atau setidaknya untuk pengetahuan saja.


Semua dimulai pada awal musim 1912-1913 saat Arsenal terpuruk di dasar klasemen liga inggris dengan hanya memenangi 3 dari total 38 match saat itu. Rumor yang beredar saat itu ialah bahwa klub diambang kebangkrutan dengan kas yang tersisa tinggal 19 pounds!!!

Pemilik Arsenal kala itu, Henry Norris, berniat menggabungkan arsenal dengan Fulham untuk menghindari kebangkrutan. Untung niat itu akhirnya urung terjadi. Jalan lain, Norris yang ketika itu menjabat sebagai anggota parlemen menggunakan koneksinya untuk membeli lapangan milik universitas St.John dengan cicilan selama 20 tahun dan bunga 20.000 pounds. Lapangan ini terletak di sebelah utara, berada di daerah yang ketika itu menjadi “milik” 2 klub lokal, Tottenham Hotspur dan Clapton Orient.

Musim baru segera dimulai dan Arsenal harus berusaha agar kandang barunya dapat selesai agar dapat tampil di kompetisi liga. Arsitek kala itu, Archibald Leitch, bersama para pekerja berhasil setidaknya memenuhi beberapa kriteria yang diharuskan dan Arsenal akhirnya dapat berlaga untuk pertama kalinya di kandang barunya, dengan kemenangan 2-1 atas Leicester Fosse.

Kondisi lapangan saat itu sangatlah tidak memadai, lapangannya tidak rata dimana disatu sisi harus dipertinggi 11 kaki, di sisi lain harus direndahkan 5 kaki. Juga para pemain yang selalu kebanjiran di kamar ganti karena belum selesainya pembangunan dan sistem drainase stadion. Salah satu peristiwa, yang bagi beberapa orang hanya dipercaya sebagai mitos belaka, adalah saat dilakukan pmbuatan fondasi, ada kuda yang secara tidak sengaja tercebur kedalam lapisan fondasinya dan terkubur hidup-hidup.

Pada tahun 1925 Herbert Chapman ditunjuk sebagai pelatih Arsenal, tahun yang sama dengan pembayaran cash sebesar 64.000 pounds oleh Norris yang membuat Highbury resmi menjadi milik Arsenal. Pada tahun 1930-1931 Highbury menjadi saksi saat Arsenal untuk pertama kalinya menjuarai liga inggris setelah di partai terakhir mengalahkan liverpool 3-1.

Pada 1932 pembangunan tribun bagian barat (west stand) dengan kapasitas 17 ribu orang dan 4 ribu tempat duduk selesai dengan menghabiskan dana 50 ribu pounds. Desain unik dilakukan oleh arsitek Claude Waterlow Ferrier dan William Binnie dengan menyertakan simbol “Bank of England Club”. Masih di tahun yang sama, Chapman berhasil meyakinkan pemerintah kota untuk mengubah nama stasiun Gillespie Road menjadi stasiun Arsenal, dan masih bertahan sampai sekarang.

Pada 9 maret 1935 tercipta rekor jumlah penonton saat Arsenal bertemu Sunderland pada partai penentuan juara liga. Di partai yang total disaksikan 73.295 penonton itu Arsenal berhasil menahan Sunderland dan memastikan gelar liga untuk ketiga kalinya secara beruntun. Di akhir musim, dilakukan pembangunan cover di tribun utara dan jam yang terkenal itu dipasang di sebelah selatan stadion.

Tahun berikutnya tribun timur selesai dibangun dan menghabiskan dana 130 ribu pounds. Tepat sebelum perang dunia kedua pecah dan menghentikan kompetisi liga, Highbury dipakai sebagai set syuting film berjudul “The Arsenal Stadium Mystery”, yang diangkat dari novel karangan Leonard Gribble dengan judul yang sama.

Periode perang dunia II, antara 1939 hingga 1945, Highbury berubah fungsi menjadi basecamp perang yang dinamakan “Air Raid Wardens”, dan berfungsi sebagai pos medis. Sebuah barak dibangun di lapangan latihan tepat di belakang clock end, yang membuat Highbury menjadi salah satu target utama bom-bom musuh. Sedikitnya 2 orang tewas saat bagian teras bagian selatan dihujani bom seberat 1000 pound.

Periode 1946-1947 highbury mulai diperbaiki dan pada 1948 dipercaya menjadi tempat pertandingan sepakbola saat Inggris menjadi tuan rumah olimpiade. 3 tahun berikutnya lampu stadion mulai dipasang. Ironisnya fasilitas lampu ini pertama kali digunakan saat diadakan partai persahabatan antara tim yang diisi petinju bertanding menghadapi tim yang diisi joki kuda. Arsenal sendiri pertama kali bertanding dengan “ditemani” penerangan saat bertemu Hapoel of Israel dan disaksikan sekitar 50 ribu penonton.

Pada 1964 Highbury dilengkapi dengan “soil heating” untuk memastikan lapangan dapat dipakai sepanjang tahun. Pada 1966 Highbury dipakai sebagai tempat pertandingan tinju antara Muhammad Ali dengan Henry Cooper. Pada partai itu, Cooper yang juga salah satu fans berat Arsenal, gagal mengalahkan Ali.

Tahun 1969, tribun barat mengalami penambahan sebanyak 5.200 kursi. Saat yang tepat dengan kemenangan 3-0 atas Anderlecht, sekaligus menebus kekalahan 1-3 di kandang Anderlecht, yang memastikan gelar eropa pertama untuk Arsenal. Masih di tahun yang sama, lapangan latihan di belakang clock end juga direnovasi dan disertai pembuatan lapangan parkir. Masa-masa clock end yang tanpa penutup berakhir pada tahun 1989 saat dilakukan penambahan kursi untuk eksekutif dan pembuatan ruangan kantor tambahan.

Pembangunan ulang daerah north bank berlangsung dari Mei 1992 hingga Agustus 1993. Salah satu “ends” yang paling terkenal di seantero inggris ini diganti dengan deretan kursi baru berkapasitas tambahan 12.000. Saat semua renovasi selesai pada akhir 1993,kapasitas Highbury telah berkurang menjadi hanya 39.000 seat.

Perkembangan sepakbola yang semakin membutuhkan dana besar membuat Highbury menjadi tidak ‘ekonomis’ lagi untuk klub sebesar Arsenal, yang memaksa Arsenal harus meninggalkan Highbury dan pindah ke stadion baru ‘Ashburton Grove’ yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter ke arah barat daya.

Partai terakhir Highbury dilakoni saat Arsenal mengalahkan wigan 4-2, mungkin masih banyak yang ingat adegan Thierry Henry mencium tanah Highbury setelah mencetak gol ? Beberapa jam kemudian Highbury sudah rata dengan tanah.

Highbury…1913-2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar